Rabu, 02 Mei 2012

May I?


Yah, malam ini di penginapan, aku hanya berbaring di lantai kamar, kurasa teman-temanku sedang bermain kembang api di halaman belakang. Aku melewatkannya. Saat ini, hatiku bercampur-aduk, sesak.

"Shirohara-san?"

DEG! Kenapa disaat seperti ini dia datang?

Aku mengangkat kepalaku, "Ya?" jawabku lalu membenamkan wajahku lagi ke bantal.

Ia mengampiriku, dan duduk di dekatku. "Kau baik-baik saja? Kau sakit?" tanyanya. Nadanya terdengar sungguh-sungguh menghawatirkanku. Wajahku panas.

Aku menggeleng, menjawab pertanyaannya tanpa mengatakan sepatah katapun. Aku takut suaraku terdengar aneh karena gugup. Tapi ada satu pertanyaan. "Kozumi-san?" panggilku.

Setelah sepersekian detik tanpa jawaban, aku berpikir dia sudah pergi. Tapi, tepat setelah itu Ia menjawab, "Ya?" jantungku langsung berdegup kencang.

"Ng, aku... apakah aku boleh menyukaimu?" tanyaku pelan.

Tiba-tiba, ia mengusap kepalaku dengan lembut. Aku panik. Rasanya aku ingin menepis jauh tangannya yang membuatku bergetar, tapi di sisi lain aku sangat menginginkan perhatiannya seperti ini.

"Kau boleh menyukaiku. Semua orang boleh menyukaiku..." ujarnya. Aku penasaran, apakah ia tersenyum saat mengatakan hal itu?

"Jadi, apakah kau hanya menganggapku sebagai teman biasa?" tanyaku. Ia terdiam. "Meskipun aku mengatakan bahwa aku benar-benar menyukaimu?" jelasku.

"Entahlah." ujarnya. "Kau temanku, dia temanku, mereka temanku. Menurutku kalian spesial secara bersamaan. Tapi, terima kasih sudah menyukaiku."

Aku mencengkram erat bantalku. Aku merasa seperti jarum di dalam tumpukkan jerami, yang pasti dia tidak akan mengetahui keberadaanku. Tapi aku bersyukur aku sudah mengatakannya di saat yang tepat. Sebelum semuanya hancur tak bersisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar