Jumat, 24 Mei 2013

Voice of AUTHOR'S Heart - "When You Feel That Nobody Notice"

Yah, ini sih bukannya gue mau ngejelek-jelekkin mereka, anak TOMO. Tapi kadang emang kenyataan yang gue rasain begitu.


Maaf ya semuanya kalo gue nggak pernah bilang di forum. Gue paling nggak bisa ngomong kalo didesak. Tapi begitu acaranya selesai, yang pengen gue omongin keluaaaar semua. Jadilah gue tampung disini.

Dan sekali lagi, ini cuma kisah dari sudut pandang gue. Kalo lo nggak merasa begitu ya mungkin emang guenya aja yang aneh. Haha.



"Tau apa yang gue rasain?"



Gue merasa nggak terlihat, padahal gue hadir disitu.

Awal gue masuk ekskul ini, nggak ada satupun yang gue kenal. Tapi karena gue suka sama hal yang berhubungan sama Jepang, terutama musik dan manga, gue merasa nggak masalah deh. Nanti juga kenal sama yang lain.

Tapi mungkin karena pada dasarnya gue nggak begitu bisa memulai percakapan sama orang baru, jadi gue bingung harus ngapain. Pada awalnya sih ada yang ngajak ngobrol gue, tapi lama-lama… gitulah.

Apalagi begitu beberapa dari mereka udah main kubu-kubuan. Disitu gue bingung. Kiri? Kanan? Depan? Belakang? Atas? Bawah? Karena dari kedua pihak yang berlawanan itupun, satu nggak ada yang gue tau. Satu-satu gue ikutin, tapi gue kayak nggak terlihat. Jadi gue juga bingung harus gimana dan kemana. Dan pada dasarnya gue lebih memilih netral.

Maka dari itu, kalo gue disuruh komen tentang orang ini atau orang itu, gue lebih baik no comment. Karena gue tau gue nggak bisa nembus mereka, gue diem. Gue sendiri aja. Dan gue nggak mau komen kalo gue nggak tau, karena kalo gue nggak tau ya gue nggak tau, nggak bisa asal ngomong. Karena itu bisa ngubah pandangan orang ke kita.



Gue merasa diasingkan.

Di saat gue mencoba menembus ke kelompok mereka, seakan mereka menyingkir. Gue tau sih itu pasti masalah yang bersifat pribadi. Gue juga nggak maksa. Tapi keliatan jelas banget mereka menghindari segala obrolan penting itu kalau ada gue. Seakan gue orang yang nggak diundang.

Jadi maaf ya, jangan salahin gue kalo dulu gue males banget ngumpul ekskul. Ya buat apa gue ada disitu kalo gue nggak tau siapa yang harus gue dengerin, siapa yang harus gue bantu, siapa yang harus jadikan tempat buat pegangan?



Gue merasa sendirian padahal disitu banyak orang.

Masih seputar itu sih. Karena nggak ada yang gue tau dari mereka, ada mereka pun gue nggak kenal gimana orangnya. Jadi sebanyak apapun anggota di ruangan itu, tetep aja gue sendirian.



Gue merasa nggak ngerti kalian, padahal sering kumpul juga sama kalian.

Sesering apapun gue ngumpul, tetep aja gue nggak bisa masuk ke lingkaran itu. Disitu gue bingung gimana caranya supaya gue bisa masuk. Gue bener-bener nggak tau siapa yang harus gue mintain tolong. Waktu itu gue sempet mikir kenapa sih gue milih ekskul orang-orangnya gini lagi, gini lagi. Apa gue harus keluar? Tapi nggak segampang itu.



Tapi gue juga merasa bersyukur bisa kenal kalian.

Sebenernya bukan di ekskul ini aja pernah gue merasa nggak terlihat, merasa asing, merasa sepi, juga merasa nggak dibutuhhin. Sebenernya gue trauma ikut ekskul. Karena pas SMP dulu juga gini keadaannya. Tadinya gue nggak mau ikut ekskul. Tapi lebih nggak enak sendirian tanpa kenal siapa-siapa. Sendirian di tempat sepi itu bikin gue lebih takut.

Dan sama kalian itu… asik. Meskipun kadang kalian cuma ngomong sama temen sendiri-sendiri. Gue nggak nyesel bisa kenal kalian. Gue seneng memperhatikan tingkah kalian. Terserahlah kalian mau ngesot, balet, dance hip-hop, akrobat juga, atau apa lah.

Terus, jangan tanya kenangan indah gue di ekskul ini apa. Semuanya indah kok, bisa ketemu kalian aja gue seneng nggak karuan. Meskipun itu ngumpul lima menit cuma mau nyampein pengumuman atau ngumpul berjam-jam tapi nggak jelas.

Dan, gue lupa bilang. Semuanya yang diatas tadi itu sudah berlalu. Haha. Emang dulu gue merasa gitu, tapi lama-lama gue terbiasa dan… ya sudahlah. Haha.



Saa, anatatachi ni hontou ni arigatou gozaimashita.
Kono kioku ga zutto wasurenai.







sincerly, author

Tidak ada komentar:

Posting Komentar